October 25, 2008

Seniman Lampung Tampilkan Sastra Lisan

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Untuk memperkenalkan budaya Lampung seperti sastra lisan kepada dunia Internasional, Jung Foundation akan mengikuti Konferensi Internasional Kota-Kota Warisan Dunia (Euro Asia Heritage Cities Conference & Expo) di Solo, 25--30 Okober 2008 mendatang.

"Meski tak dibantu pendanaan dari pemda, kami akan tetap berangkat dan mengikuti konferensi ini. Pasalnya, ini sebuah event bergengsi yang sangat penting untuk memperkenalkan Lampung agar masuk dalam jejaring Internasional," kata Direktur Eksekutif Jung Foundation, Christian Heru, di Bandar Lampung, kemarin.

Dalam konferensi yang mengusung tema Perlindungan Warisan Budaya Takbenda dan Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan itu, Jung Foundation yang diundang sebagai utusan Lampung akan mengangkat persoalan sastra lisan ragam hias.

"Kalau di Jawa punya batik dan wayang. Lampung punya warisan budaya takbenda berupa sastra lisan (folklore) dan ragam hias yang bisa diangkat sebagai ikon Lampung," ujar Christian yang juga peneliti folklore pada Sekelek Institute Publishing House ini.

Christian menambahkan sudah sejak beberapa tahun lalu pihaknya dari Jung Foundation bermitra dengan Subdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Lampung menyosialisasikan dan menumbuhkembangkan sastra lisan Lampung dan ragam hias kepada pelajar.

"Tetapi, saat ini persoalannya Subdin Kebudayaan sudah dilikuidasi dan dihilangkan dari Dinas Pendidikan. Jadi dengan siapa kami harus bermitra," kata dia.

Padahal, kata Christian Heru, sastra lisan dan ragam hias dapat diaplikasikan jadi cendera mata dan ikon Lampung. "Mudah-mudahan UNESCO melirik potensi yang dimiliki Lampung dan bisa menjadi funding untuk pelestariannya," kata Christian.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL) Hj. Syafariah Widianti mengatakan anggaran untuk Dewan Kesenian Lampung yang dikucurkan dari APBD amat minim. Bahkan anggaran yang diajukan dalam APBD dan APBD Perubahan ini untuk DKL dicoret.

"Bagaimana kami akan membantu seniman, kalau dana untuk masing-masing komite saja dipangkas," kata Syafariah Widianti. n RLS/K-2

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 25 Oktober 2008

1 comment: