March 18, 2010

Gubernur Lampung Beri Penghargaan Seniman

JAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, Kamis (18/3/2010), memberikan penghargaan kepada enam seniman Lampung, yang dinilai berprestasi dan berdedikasi tinggi menumbuhkembangkan seni-budaya. Penghargaan berupa piagam dan uang senilai Rp 2 juta ini merupakan yang pertama di Lampung.

"Penghargaan diberikan karena keenam seniman itu telah berbuat untuk kemajuan seni-budaya di Lampung dan di Indonesia, sekurang-kurangnya 10 tahun terakhir," kata Sjachroedin ZP.

Keenam seniman yang menerima penghargaan adalah Iswadi Pratama (teater), Edy Samudra Kertagama (sastra), Joko Irianta (lukis), Entus Alrafi (musik), Nani Rahayu (tari), dan Syapril Yamin (tradisi).

Ketua Umum Dewan Kesenian Lampung (DKL) Syafariah Widianti didampingi Ketua Harian Syaiful Irba Tanpaka, kepada Kompas mengatakan, penghargaan seniman Lampung didasari atas dedikasi dan prestasi selama 10 tahun terakhir, selain karya-karyanya mampu memberikan konstribusi bagi perkembangan seni budaya di daerah Lampung.

Untuk memilih para nomine penerima penghargaan, DKL menunjuk tim kurasi terdiri dari Dr Khaidarmansyah (Ketua merangkap anggota/Ketua Litbang DKL), Harry Jayaningrat, S.Sos, MM (Sekum DKL/sekretaris dan anggota), Dra Maysari Berty, Msi, Syaiful Irba Tanpaka, Isbedy Stiawan ZS, Dana E. Rachmat, dan Hermansyah GA sebagai anggota.

Tim kurasi memilih para nomine seniman yang akan memeroleh penghargaan berdasarkan bobot penilaian, yaitu kriteria umum seperti berdomisili di Provinsi Lampung, menekuni kesenian di bidangnya secara kerkelanjutan sekurangnya 10 tahun, memiliki karya sekurangnya karya, pernah mengikuti workshop/pelatihan/seminar/pertemuan minimal 3 kali dibuktikan dengan sertifikat/piagam di tingkat lokal/nasiona/internasional, memiliki karya yang tel ah dipublikasikan, dan mendapat apresiasi dari publik.

Kemudian, karya-karyanya mampu memberi kontribusi dalam memperkaya senibudaya Lampung dan memotivasi perkembangan di bidang seninya masing-masing. Selain itu ada kriteria khusus yang dinilai oleh kurasi. "Dalam mengkurasi itu, kami bertolok ukur dengan bobot nilai atau persentasi," jelas Khaidarmansyah.

Dia menjelaskan, penghargaan bagi seniman dari Gubernur Lampung dengan diberi nominal uang memang baru pertama kali ini. Karena itu dia berharap penghargaan seperti ini bisa berkesinambungan pada tahun-tahun mendatang. "Kami juga akan memverifikasi ulang kriteria penilaian supaya lebih sempurna. Sehingga tidak mengundang polemik setelah ditetapkan," lanjut Khaidar.

Sementara itu, Syaiful Irba Tanpaka menganggap penghargaan bagi seniman yang memiliki dedikasi dan prestasi di daerah ini sepatutnya masuk dalam program pemerintah setiap tahun pada HUT Provinsi Lampung yang dianggarkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. "Penghargaan itu setidaknya dapat memantik kreativitas para seniman, yang harus diakui memiliki kontribusi bagi pembangunan di daerah ini," ujar dia.

Melalui penghargaan seniman ini juga, Syaiful mengatakan, sekaligus menyadarkan seluruh seniman betapa pentingnya dokumentasi, seperti piagam/sertifikat serta kliping karya maupun pemberitaan media massa, di samping pemberian penghargaan diperluas dengan memberikan penghargaan pada Birokrat Peduli Kesenian, Pengusaha Peduli Kesenian dan penghargaan khusus kepada seniman berupa Life Achievement.

Sebab, dari sejumlah nomine yang dikurasi untuk mendapatkan penghargaan, hanya sedikit yang menyertakan bukti dengan penyertaan sertifikat/piagam atau pun pemberitaan media massa, dan audiovisual seperti DVD/VCD. Para kurator menjadikan pembuktian sebagai kewajiban. Karena itulah, dari bidang film untuk tahun ini belum diberikan, sebab masih di bawah 10 tahun dan para nominenya tidak menyerahkan curriculum vita e (CV).

Sumber: Oase Kompas.com, Kamis, 18 Maret 2010

No comments:

Post a Comment